Dedongkot-kotel ||
Ketika bercinta, ada orang yang lebih berisik sedangkan beberapa orang lainnya lebih memilih untuk tenang dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Namun ternyata, ada hubungan yang kuat antara kesehatan seksual dengan berisik ketika bercinta.
Jenny Block, penulis buku 'Open: Love, Sex, and Life in an Open Marriage, menjelaskan seks tidak harus diisi dengan kekhawatiran atau kecemasan. Sebaliknya, seks seharusnya dilakukan dengan spontanitas dan sukacita. Sama seperti indera lainnya, suara juga berperan besar dalam aktivitas seksual.
Berikut adalah alasan kenapa perlu bersuara ketika bercinta.
Lebih banyak bernapas
Ketika bergairah, tubuh harus lebih banyak bernapas. Jika suara napas sampai terdengar di tempat tidur, itu pertanda baik. Menarik napas dalam-dalam dapat memperbesar kenikmatan. Mempercepat pernapasan juga membantu mengatur suasana hati dan memperlama aktivitas bercinta.
Agar pasangan tahu
Jika diam saja di tempat tidur, pasangan tidak akan tahu apakah aktivitas yang dilakukan bersama ini menyenangkan kedua belah pihak atau tidak. Pasangan perlu mendengar suara untuk memastikannya.
Membuat pikiran fokus
Menghabiskan waktu dan tanaga agar tetap tenang akan membuat pikiran tidak fokus dan tidak menikmati hubungan seks. Biarkan suara keluar begitu saja tanpa harus ditahan. Tidak ada yang akan mendengarkan kecuali orang yang berada dalam jangkauan pendengaran.
Menunjukkan keintiman
Membiarkan diri menikmati percintaan menunjukkan bahwa pasangan sudah sama-sama nyaman. Ketika sudah dapat memberitahu pasangan apa yang diinginkan di tempat tidur, artinya kedua pihak sudah semakin intim.
Merasa nyaman
Ketika berhubungan seks, yang paling penting adalah merasa rileks. Jika masih merasa canggung atau ragu apakah sudah melakukannya dengan benar, maka percintaan di tempat tidur akan menjadi hening. Menghiasi kamar dengan kata-kata manis dan rayuan akan membuat kehidupan rumah tangga makin harmonis dan bahagia.
BACA JUGA >> Orang Sukses Tidak Pernah Lakukan Ini
Masih Kurang??
Ketika bercinta, ada orang yang lebih berisik sedangkan beberapa orang lainnya lebih memilih untuk tenang dan sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Namun ternyata, ada hubungan yang kuat antara kesehatan seksual dengan berisik ketika bercinta.
Jenny Block, penulis buku 'Open: Love, Sex, and Life in an Open Marriage, menjelaskan seks tidak harus diisi dengan kekhawatiran atau kecemasan. Sebaliknya, seks seharusnya dilakukan dengan spontanitas dan sukacita. Sama seperti indera lainnya, suara juga berperan besar dalam aktivitas seksual.
Berikut adalah alasan kenapa perlu bersuara ketika bercinta.
Lebih banyak bernapas
Ketika bergairah, tubuh harus lebih banyak bernapas. Jika suara napas sampai terdengar di tempat tidur, itu pertanda baik. Menarik napas dalam-dalam dapat memperbesar kenikmatan. Mempercepat pernapasan juga membantu mengatur suasana hati dan memperlama aktivitas bercinta.
Agar pasangan tahu
Jika diam saja di tempat tidur, pasangan tidak akan tahu apakah aktivitas yang dilakukan bersama ini menyenangkan kedua belah pihak atau tidak. Pasangan perlu mendengar suara untuk memastikannya.
Membuat pikiran fokus
Menghabiskan waktu dan tanaga agar tetap tenang akan membuat pikiran tidak fokus dan tidak menikmati hubungan seks. Biarkan suara keluar begitu saja tanpa harus ditahan. Tidak ada yang akan mendengarkan kecuali orang yang berada dalam jangkauan pendengaran.
Menunjukkan keintiman
Membiarkan diri menikmati percintaan menunjukkan bahwa pasangan sudah sama-sama nyaman. Ketika sudah dapat memberitahu pasangan apa yang diinginkan di tempat tidur, artinya kedua pihak sudah semakin intim.
Merasa nyaman
Ketika berhubungan seks, yang paling penting adalah merasa rileks. Jika masih merasa canggung atau ragu apakah sudah melakukannya dengan benar, maka percintaan di tempat tidur akan menjadi hening. Menghiasi kamar dengan kata-kata manis dan rayuan akan membuat kehidupan rumah tangga makin harmonis dan bahagia.
BACA JUGA >> Orang Sukses Tidak Pernah Lakukan Ini
Masih Kurang??
0 comments: (+add yours?)
Post a Comment