Putus asa dengan usaha menurunkan berat badan yang tak juga berhasil?Masalahnya mungkin ada di pola pikir Anda yang salah terhadap makanan.
Perlu diketahui, wanita memikirkan tentang makanan lebih dari 200 kalisehari. Dan kebanyakan, keinginan untuk makan (di luar jam seharusnya) dipicumasalah emosional.
"Untuk kebanyakan wanita, makanan adalah hal pertama yangmereka pikirkan di pagi hari. Sementara efek yang bisa ditimbulkan makanan padatubuh menjadi hal terakhir yang mereka pikirkan saat malam tiba," ujarahli meditasi Andy Puddicombe, seperti dikutip dari Daily Mail.
Penulis buku 'The Headspace Diet' itu mengatakan, komunikasiinterpersonal negatif biasanya sudah terbentuk sejak masih kecil dan berkembangserta melekat hingga dewasa. Itulah sebabnya banyak wanita yang kerap merasatidak puas dengan bentuk tubuhnya dan diet seringkali tidak berhasil.
Salah satu kunci agar diet berhasil, adalah denganmengubah pemikiran tentang makanan lewat meditasi. Puddicombe menjamindengan rutin melakukan latihan yang simpel, Anda bisa lolos dari hasrat makanberlebihan karena faktor emosional (makan karena sedih, marah, bahagia ataukesal). Untuk memulainya, harus tahu lebih dulu tipe food thinker seperti apaAnda? Bagaimana pikiran memengaruhi pola makan dan apa cara untuk mengatasinya?
1. The Nibbler
Anda sangat suka ngemil, dan itu tidak bisa berhenti sepanjanghari meskipun perut sedang lapar atau tidak. Anda menolak mengikuti pola dietsehat karena berpikir cara makan Anda sudah baik. The Nibbler selalumemikirkan, apa camilan selanjutnya untuk dimakan? Alhasil, tubuh Anda bisabermasalah karena makan terlalu banyak dan sering.
Solusinya: Jika kebiasaan ngemil sulit untuk dihindari, Anda takperlu menghilangkannya. Rencanakan jadwal makan tiga kali sehari sehari, plusdua kali camilan sehat (buah potong, wortel atau biskuit gandum). Tetapdisiplin dengan pola yang sudah Anda buat dan jangan keluar dari aturan itu.
2. The Gorger
Meskipun sudah putus asa menurunkan berat badan, Anda tetap makandengan cara yang tidak sehat seperti mengonsumsi seporsi besar junk food ataumakanan cepat saji. Buat Anda, diet tidak pernah bekerja atau hasilnya tidaklama. Pola makan seperti ini, biasanya dipicu oleh faktor emosional. Andacenderung makan banyak ketika kesepian, cemas atau terganggu.
Solusinya: Rajinlah berolahraga. Aktivitas fisik akanmeningkatkan kepercayaan diri dan melatih otak untuk menganggap makanan sebagairezeki, bukan hadiah.
3. The Diet Junkie
Atkins, Dukan, sup kubis, Anda selalu mengikuti tipe diet yang sedangtren. Tanpa memedulikan kandungan nutrisi, Anda mengandalkan satu atau duajenis makanan sebagai satu-satunya 'alat' untuk melangsingkan tubuh. Yangmenjadi masalah, kekurangan nutrisi akan membuat tubuh berada dalam 'protectivemode'; membuat Anda selalu merasa tidak puas dan bersalah.
Solusinya: Stop berpikir bahwa diet ekstrem bisa membuat Anda mencapai bentukfisik yang sempurna. Ubahlah dengan pola diet seimbang dan kurangi porsimakan.
4. The Binger
Anda punya keinginan yang kuat untuk disiplin menjalankan dietsehat dan mengonsumsi 90 persen makanan sehat. Tapi kontrol diri Anda bisatiba-tiba berubah karena situasi tertentu, dan berujung dengan konsumsi makananyang tinggi gula. Anda bisa saja diet sehat dalam keseharian, tapi begitumenghadiri sebuah pesta, hasrat untuk makan makanan tidak sehat jadi takterkontrol. Setelahnya, Anda akan merasa bersalah dan malu.
Solusinya: Jangan terlalu ketat dengan pola diet sehat yang Andalakukan. Boleh saja sesekali ngemil cake, cokelat, keripik kentang ataumakanan favorit Anda yang lainnya. Tapi batasi hanya satu kali seminggu,misalnya di akhir pekan. Dengan begitu, Anda tetap bisa menikmati makanankesukaan dan tidak kalap ketika ada makanan enak berlimpah di sebuah acara.
5. The Zombie
Anda makan melebihi kebiasaan dan jam makan seharusnya, dan tidakterlalu memerhatikan apa yang masuk ke dalam mulut. Anda banyak mengonsumsimakanan olahan yang miskin nutrisi. Yang penting, perut kenyang dan hasratmakan terpenuhi.
Solusinya: Berhenti makan di depan TV atau meja kerja. Gunakan beberapawaktu untuk berpikir dulu, makanan apa yang masuk ke mulut Anda. Makanlahmakanan sehat dan nikmati setiap suapannya.
6. The Comfort Eater
Anda makan karena alasan emosional, menggunakan makanan untukmengalihkan rasa sakit dan sedih. Makanan membuat Anda merasa jauh lebihbaik --tapi hanya untuk sementara waktu. Ketika orang makan karena faktoremosional, ia cenderung menyantap hidangan yang tinggi kalori karenarasanya lebih enak. Hasilnya, kalori berlebih dan lemak pun menumpuk.
Solusinya: Sebelum mulai makan, diam sejenak selama 10 detik untukmematangkan pikiran. Cara ini akan membantu Anda mengabaikan perintah otakuntuk makan ketika Anda tidak benar-benar merasa lapar.
0 comments: (+add yours?)
Post a Comment